festajunina.site – Afghanistan menghadapi masa suram setelah Taliban memutus jaringan internet fiber optik dan layanan data seluler di seluruh negeri pada Selasa (30/9/2025). Kebijakan ekstrem ini memicu kekhawatiran serius terkait dampak sosial, ekonomi, dan pendidikan, terutama bagi perempuan yang sudah dilarang bersekolah.
đźš« Pemutusan Internet Nasional
Menurut laporan TOLO News, Taliban memerintahkan pemutusan jaringan internet pada pukul 17.00 waktu setempat pada Senin (29/9). Kebijakan ini meluas dari pemadaman parsial di provinsi utara yang sudah berlangsung sejak awal September.
Awalnya, pemadaman di beberapa wilayah dikatakan untuk mencegah “perilaku tidak bermoral.” Namun, kini kebijakan itu berlaku di seluruh negeri tanpa penjelasan resmi.
Taliban juga dilaporkan memberikan batas waktu satu minggu kepada operator untuk menghentikan layanan 3G dan 4G, membatasi akses hanya pada jaringan 2G berkecepatan rendah yang praktis hanya memungkinkan pengiriman pesan teks.
📉 Dampak Ekonomi yang Mengkhawatirkan
Pemutusan internet ini memukul sektor ekonomi yang sangat bergantung pada konektivitas daring. Menurut Khan Jan Alokozai, Wakil Presiden Kamar Dagang Afghanistan, 80% transaksi bisnis di Afghanistan dilakukan secara online.
“Kami sudah menghadapi tantangan besar. Jangan memperlebar kesenjangan antara rakyat dan pemerintah,” tegas Alokozai di platform X.
Pemutusan juga mempengaruhi layanan publik seperti kantor paspor, bea cukai, dan perbankan yang mengandalkan jaringan fiber optik.
Sayed Ahmad Shah Sadaat, mantan Menteri Pendidikan Afghanistan, memperingatkan dampak besar bagi administrasi negara:
“Jika jaringan diputus, Afghanistan akan memasuki masa suram. Pemerintah tidak memiliki alternatif internet, sehingga semua aspek kehidupan terhambat.”
🎓 Pendidikan Perempuan Semakin Terancam
Kebijakan Taliban ini juga menghancurkan satu-satunya akses belajar bagi banyak perempuan Afghanistan yang sebelumnya dilarang bersekolah dan berkuliah.
Sahraa Karimi, sutradara film yang mengajar secara daring, menyampaikan kesedihannya:
“Murid-murid saya kini tidak bisa belajar lagi karena internet dimatikan.”
Pashtana Durrani, pendiri jaringan sekolah daring LEARN Afghanistan, menyebut langkah ini sebagai serangan terhadap masa depan bangsa.
“Setiap pemadaman membuat generasi muda makin tertinggal dan memperdalam keputusasaan mereka.”
📢 Kritik dari Komunitas Internasional
Pemutusan internet oleh Taliban menuai kritik dari komunitas internasional, khususnya organisasi media dan kebebasan pers.
Menurut Beh Lih Yi, Direktur Regional Committee to Protect Journalists (CPJ):
“Melarang internet broadband adalah bentuk sensor yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menghambat kerja jurnalis serta hak publik untuk mendapatkan informasi.”
Lembaga pemantau internet global seperti NetBlocks menyebut langkah ini sebagai “pemadaman total yang menyeluruh”, sedangkan analis jaringan Doug Madory menilai kebijakan itu bukan masalah teknis melainkan perintah langsung pemerintah Taliban.
đź’¬ Kekhawatiran Warga Afghanistan
Bagi rakyat Afghanistan, khususnya kaum perempuan dan pelajar, internet menjadi penghubung utama dengan dunia luar. Pemutusan ini tidak hanya memutus akses informasi, tetapi juga meruntuhkan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Seorang aktivis perempuan dalam video yang ditujukan ke DW menyebut kebijakan ini sebagai:
“Langkah terakhir menuju kemunduran, kebodohan, dan kehancuran.”
📍 Kesimpulan
Langkah Taliban memutus akses internet nasional dan rencana membatasi jaringan hanya ke 2G dipandang sebagai bentuk penindasan besar-besaran yang membahayakan hak asasi manusia, memperburuk kondisi ekonomi, dan menghancurkan kesempatan belajar generasi muda Afghanistan.
Bagi dunia internasional, kebijakan ini menjadi tantangan besar dalam upaya menjaga hak-hak dasar warga Afghanistan, terutama hak atas pendidikan, kebebasan informasi, dan partisipasi ekonomi digital.
Dengan matinya koneksi internet, Afghanistan benar-benar menghadapi masa suram yang menambah derita rakyat yang telah lama hidup di bawah bayang-bayang konflik dan penindasan.
Cek juga platform paling seru di 1reservoir

