festajunina.site Bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra menyebabkan infrastruktur kelistrikan terganggu dan ribuan pelanggan mengalami pemadaman. Dalam kondisi yang masih darurat, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengaktifkan Tim ESDM Siaga Bencana untuk mempercepat pemulihan listrik di daerah yang terdampak banjir bandang dan longsor.
Ketua Tim, Rudy Sufahriadi, menyampaikan bahwa pemulihan jaringan dilakukan secara bertahap dan terukur. Tugas utama tim adalah memastikan listrik kembali menyala sehingga aktivitas masyarakat pulih, termasuk layanan publik seperti rumah sakit, fasilitas air bersih, serta penampungan pengungsi.
Pemulihan Kelistrikan di Provinsi Aceh
Aceh menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling luas. Gangguan terjadi di ribuan gardu distribusi akibat terendam air dan rusaknya jalur transmisi.
Menurut Rudy, lebih dari 759 ribu pelanggan sudah kembali menikmati listrik, atau sekitar 52% dari total 1,47 juta pelanggan yang sempat terdampak. Jumlah tersebut terus meningkat seiring perbaikan infrastruktur di wilayah banjir.
Kemudian, 134 dari 300 penyulang utama telah kembali beroperasi. Penyulang ini merupakan jalur penting yang menghubungkan gardu induk ke jaringan distribusi yang menuju rumah-rumah warga. Sementara dari 14.237 gardu distribusi, sudah 7.596 gardu atau sekitar 52% berhasil dinormalkan.
Dari sisi beban yang padam, semula tercatat 358,8 MW, dan kini 45% sudah pulih atau setara dengan 162,87 MW. Angka tersebut menunjukkan bahwa pemulihan di Aceh terus berlangsung meskipun medan kerja di lapangan sangat menantang.
Progress Lebih Cepat di Sumatra Utara
Situasi berbeda terlihat di Sumatra Utara. Tim penanganan mampu melakukan perbaikan lebih cepat di wilayah ini karena banjir mulai surut lebih awal dan akses teknis lebih mudah.
Dari 103 penyulang, 96 penyulang telah kembali aktif (93%). Hal serupa terjadi pada gardu distribusi, di mana 3.778 gardu berhasil dipulihkan dari total 4.537 gardu yang terdampak (83%).
Jumlah beban listrik yang padam sebelumnya mencapai 264,13 MW, dan kini telah normal kembali sebesar 247,33 MW atau 94%. Tidak hanya itu, 87% pelanggan telah kembali mendapatkan suplai listrik, yakni 473.366 pelanggan dari total 544.048 pelanggan terdampak.
Rudy menjelaskan keberhasilan tersebut berkat percepatan pekerjaan tim recovery PLN di UPT Padang Sidempuan yang mampu menormalkan gardu induk wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah lebih awal.
Sumatra Barat Hampir Sepenuhnya Normal
Perkembangan terbaik terlihat di Provinsi Sumatra Barat. Sebagian besar sistem kelistrikan di wilayah ini kini sudah kembali menyala. Seluruh 74 penyulang yang terdampak berhasil dioperasikan kembali sehingga penyaluran energi ke pelanggan bisa berjalan normal.
Dari 2.302 gardu distribusi, 2.284 gardu berhasil pulih (99%). Sedangkan beban terdampak sebesar 42 MW, kini telah kembali beroperasi 40,9 MW atau sekitar 97%.
Di sisi lain, 99% pelanggan yang sempat padam kini sudah menikmati listrik kembali. Dari 270.148 pelanggan terdampak, 268.883 pelanggan telah mendapatkan kembali akses kelistrikan.
Teknisi Bekerja di Medan Berbahaya
Pemulihan listrik dalam situasi bencana bukan pekerjaan mudah. Banyak jalur distribusi terputus karena tertimbun longsor, tiang listrik roboh, hingga gardu terendam air. Teknisi di lapangan harus bekerja di tengah cuaca yang tidak menentu, arus air yang masih deras, serta wilayah yang sulit dijangkau.
Kendati demikian, Tim PLN dan ESDM terus bergerak, memastikan tidak ada wilayah terdampak yang dibiarkan tanpa perhatian. Perbaikan difokuskan pada daerah prioritas seperti rumah sakit, posko pengungsian, serta fasilitas vital lain.
Pemulihan untuk Menjaga Stabilitas Warga
Listrik adalah kebutuhan pokok dalam masa tanggap darurat. Tanpa listrik, warga kesulitan mengakses air bersih, penerangan, komunikasi, serta layanan medis. Pemulihan listrik menjadi langkah krusial dalam mengurangi kepanikan dan memulihkan aktivitas sosial maupun ekonomi di daerah terdampak.
Rudy menegaskan bahwa tim akan terus siaga hingga seluruh pelanggan kembali menikmati listrik. Pemulihan total memang membutuhkan waktu, namun progres signifikan setiap harinya menunjukkan arah positif.
Kesimpulan
Bencana hidrometeorologi memberikan dampak serius pada infrastruktur energi di Pulau Sumatra. Namun berkat kerja cepat Tim ESDM Siaga Bencana bersama PLN, proses pemulihan berlangsung efektif dan bertahap. Aceh menunjukkan pemulihan lebih dari separuh sistem kelistrikannya, Sumatra Utara bergerak cepat mendekati kondisi normal, sementara Sumatra Barat hampir sepenuhnya pulih.
Setiap perkembangan ini membawa harapan bagi masyarakat terdampak bahwa kondisi akan segera kembali normal. Pemerintah menegaskan komitmen untuk terus hadir hingga seluruh jaringan listrik benar-benar kembali menyala di semua wilayah.

Cek Juga Artikel Dari Platform revisednews.com
