Tren Konsumsi China Terus Menanjak di 2025
Pasar konsumsi China menunjukkan ketahanan yang solid sepanjang 2025. Data terbaru dari Biro Statistik Nasional China (National Bureau of Statistics/NBS) mencatat penjualan ritel barang konsumsi meningkat 4 persen secara tahunan (year on year/yoy) dalam periode Januari hingga November 2025. Total nilai transaksi mencapai 45,61 triliun yuan, atau setara sekitar 6,45 triliun dolar AS.
Capaian ini menegaskan bahwa konsumsi domestik tetap menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi China, di tengah tantangan global seperti perlambatan perdagangan internasional dan ketidakpastian geopolitik. Permintaan masyarakat yang relatif stabil menjadi penopang aktivitas ekonomi nasional.
Peningkatan penjualan ritel tersebut juga menandai pemulihan yang lebih merata dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan kontribusi signifikan dari wilayah perkotaan maupun pedesaan.
Perkotaan dan Pedesaan Tumbuh Beriringan
Dari sisi wilayah, pertumbuhan konsumsi tidak hanya terpusat di kota-kota besar. Penjualan ritel di wilayah perkotaan tercatat naik 3,9 persen secara tahunan, sementara daerah pedesaan justru mencatat pertumbuhan lebih tinggi, yakni 4,4 persen.
Performa wilayah pedesaan ini menunjukkan keberhasilan kebijakan pemerataan ekonomi yang selama ini didorong pemerintah China. Peningkatan pendapatan masyarakat desa, pembangunan infrastruktur, serta akses yang lebih luas terhadap barang konsumsi turut memperkuat daya beli.
Selain itu, modernisasi distribusi barang dan penetrasi e-commerce ke wilayah pedesaan membuat pola konsumsi di luar kota besar semakin aktif dan dinamis.
Ritel Daring Jadi Mesin Pertumbuhan Baru
Salah satu pendorong utama pertumbuhan pasar konsumsi China adalah sektor ritel daring. Sepanjang Januari hingga November 2025, penjualan ritel online untuk barang konsumsi meningkat 5,7 persen secara tahunan dan mencapai hampir 11,82 triliun yuan.
Angka tersebut mencakup lebih dari seperempat total penjualan ritel barang konsumsi nasional, menegaskan peran strategis ekonomi digital dalam struktur konsumsi China. Platform e-commerce terus memperluas jangkauan pasar, menawarkan kemudahan transaksi, serta mendorong perubahan perilaku belanja masyarakat.
Ritel daring juga diuntungkan oleh peningkatan kualitas layanan logistik, sistem pembayaran digital yang matang, serta integrasi teknologi seperti big data dan kecerdasan buatan untuk memahami preferensi konsumen.
Kinerja November Tetap Positif Meski Melambat
Jika dilihat secara bulanan, penjualan ritel barang konsumsi pada November 2025 naik 1,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meski pertumbuhannya lebih moderat dibandingkan akumulasi tahunan, angka ini tetap mencerminkan stabilitas permintaan.
Menurut NBS, skala pasar konsumsi China terus meluas, khususnya pada sektor jasa. Permintaan terhadap layanan hiburan, komunikasi, dan gaya hidup modern menunjukkan tren yang semakin kuat.
Kondisi ini menandakan bahwa konsumsi masyarakat mulai bergeser dari barang fisik semata menuju pengalaman dan layanan bernilai tambah.
Sektor Jasa Catat Pertumbuhan Lebih Tinggi
Dalam 11 bulan pertama 2025, penjualan ritel sektor jasa tumbuh 5,4 persen secara tahunan. Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ritel barang, sekaligus menunjukkan transformasi struktur konsumsi di China.
Juru bicara NBS, Fu Linghui, menjelaskan bahwa sektor-sektor seperti budaya, olahraga, telekomunikasi, dan layanan informasi mencatat pertumbuhan penjualan dua digit. Hal ini mencerminkan meningkatnya minat masyarakat terhadap layanan berbasis hiburan, teknologi, dan gaya hidup sehat.
Pertumbuhan sektor jasa juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja serta peningkatan kualitas konsumsi, yang menjadi fokus kebijakan ekonomi jangka menengah China.
Kebijakan Makro Dorong Permintaan Domestik
Fu Linghui menegaskan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari kebijakan makro yang lebih proaktif dan efektif sepanjang 2025. Pemerintah China meluncurkan berbagai langkah untuk memperluas permintaan domestik, mendorong peningkatan industri, serta menjaga stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
Salah satu kebijakan yang berdampak nyata adalah program tukar tambah (trade-in) barang konsumsi. Program ini mendorong masyarakat mengganti peralatan rumah tangga dan perangkat telekomunikasi lama dengan produk baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Akibatnya, penjualan peralatan rumah tangga, gawai, serta perangkat elektronik mengalami peningkatan signifikan dan menjadi motor tambahan bagi pasar ritel.
Optimisme Konsumsi Jadi Penopang Ekonomi
Secara keseluruhan, kinerja penjualan ritel China sepanjang 2025 mencerminkan optimisme konsumsi yang relatif terjaga. Meski dunia masih dihadapkan pada dinamika ekonomi global yang tidak menentu, pasar domestik China mampu memberikan bantalan yang kuat bagi pertumbuhan.
Dengan basis konsumen yang besar, ekosistem digital yang matang, serta dukungan kebijakan pemerintah, konsumsi diproyeksikan tetap menjadi sumber pertumbuhan utama dalam beberapa tahun ke depan.
Ke depan, fokus pada peningkatan kualitas konsumsi, penguatan sektor jasa, serta inovasi ritel digital diyakini akan semakin memperkokoh pasar konsumsi China sebagai salah satu yang terbesar dan paling dinamis di dunia.
Baca Juga : Festival Fotografi Celebes ANTARA Dongkrak UMKM Toraja Utara
Jangan Lewatkan Info Penting Dari : baliutama

