festajunina.site Kasus hilangnya Maria Gabriella, siswi kelas XI SMA Strada St. Thomas Aquino, Karawaci, Tangerang, menjadi perhatian luas masyarakat. Pelajar berusia 16 tahun itu dilaporkan menghilang selama hampir satu minggu tanpa kabar, membuat keluarga dan pihak sekolah dilanda kekhawatiran mendalam.
Keluarga Maria awalnya mengira ia hanya pergi sebentar untuk menemui temannya. Namun ketika tidak kunjung pulang, mereka segera melapor ke pihak kepolisian. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Tangerang Kota, yang langsung melakukan penyelidikan intensif.
Kasus ini menjadi viral di media sosial setelah foto dan identitas Maria tersebar di berbagai platform, disertai permintaan bantuan publik untuk memberikan informasi jika melihat keberadaannya.
Polisi Berhasil Melacak Keberadaan Maria
Kabar terbaru datang dari Kompol Awaludin Kanur, Kasatreskrim Polres Metro Tangerang Kota, yang mengonfirmasi bahwa timnya berhasil mendeteksi lokasi terakhir Maria melalui pelacakan sinyal telepon genggamnya.
Menurut hasil penelusuran, Maria terdeteksi berada di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan. Informasi ini diperoleh setelah ponsel yang sebelumnya tidak aktif tiba-tiba kembali menyala dan mengirimkan sinyal lokasi.
“Dapat informasi bahwa HP siswi itu hidup, makanya kita langsung bergerak ke sana. Dari hasil penyelidikan, sinyal terakhir terdeteksi di daerah Manggarai,” ujar Kompol Awaludin.
Tim gabungan dari Polres Metro Tangerang Kota kemudian berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Selatan untuk melakukan penelusuran lapangan. Hingga kini, proses pencarian dan verifikasi keberadaan Maria masih berlangsung secara intensif.
Respons Keluarga dan Pihak Sekolah
Keluarga Maria menyambut kabar ini dengan penuh harap. Mereka berharap putri mereka segera ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat. Sang ibu, dalam wawancara dengan wartawan, mengaku sempat kehilangan harapan karena selama beberapa hari terakhir tidak ada tanda-tanda keberadaan anaknya.
“Kami sangat bersyukur ada kabar terbaru dari polisi. Harapan kami cuma satu, Maria bisa pulang dengan selamat. Kami terus berdoa,” ungkapnya dengan suara bergetar.
Pihak SMA Strada St. Thomas Aquino juga memberikan dukungan moral bagi keluarga. Kepala sekolah menyatakan bahwa Maria dikenal sebagai siswi berprestasi dan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Ia menambahkan bahwa pihak sekolah siap memberikan pendampingan psikologis ketika Maria nanti ditemukan.
“Kami semua di sekolah menunggu kabar baik. Maria anak yang sopan, pintar, dan aktif. Kami kaget ketika mendengar ia menghilang,” ujar perwakilan sekolah.
Kronologi Hilangnya Maria
Berdasarkan keterangan awal dari pihak keluarga, Maria terakhir kali terlihat di sekitar lingkungan rumahnya di Karawaci. Ia berpamitan untuk pergi ke luar rumah, namun tidak memberi tahu secara spesifik tujuan dan dengan siapa ia pergi. Setelah itu, nomor ponselnya tidak dapat dihubungi.
Polisi sempat menduga bahwa Maria mungkin pergi bersama seseorang yang baru dikenal melalui media sosial. Dugaan itu muncul setelah ditemukan beberapa percakapan di akun media sosial milik Maria dengan seseorang yang belum teridentifikasi.
“Penyelidikan kami arahkan pada kemungkinan adanya ajakan atau bujukan dari orang tertentu melalui media online. Kami sedang mendalami hal itu,” kata Kompol Awaludin.
Namun demikian, polisi belum dapat memastikan motif di balik kepergian Maria. Mereka tetap fokus pada pencarian dan memastikan keselamatan yang bersangkutan.
Peran Teknologi dalam Upaya Pencarian
Pelacakan lokasi melalui sinyal telepon menjadi kunci penting dalam mengungkap keberadaan Maria. Menurut penyidik, ketika ponsel korban aktif, sistem dapat mengidentifikasi koordinat BTS (Base Transceiver Station) terdekat yang menunjukkan lokasi sinyal terakhir.
Selain menggunakan teknologi pelacakan, polisi juga melibatkan tim siber untuk menelusuri aktivitas digital Maria beberapa hari sebelum menghilang. Data seperti pesan singkat, media sosial, dan log aplikasi komunikasi sedang dianalisis untuk menemukan petunjuk tambahan.
Langkah ini menunjukkan pentingnya kerja sama antara keluarga dan aparat dalam melaporkan kasus hilangnya seseorang secara cepat. Semakin cepat laporan dibuat, semakin besar peluang polisi mendapatkan sinyal atau aktivitas terakhir yang bisa ditelusuri.
Reaksi Publik dan Seruan Waspada bagi Orang Tua
Kasus Maria Gabriella memicu diskusi luas di kalangan masyarakat, terutama mengenai keamanan anak di era digital. Banyak warganet yang menyoroti peran media sosial sebagai ruang interaksi yang rentan disalahgunakan.
Para orang tua diimbau untuk lebih memperhatikan aktivitas daring anak-anaknya dan memastikan mereka memahami risiko berinteraksi dengan orang asing di internet. Beberapa pihak juga mendorong pemerintah dan sekolah untuk memperkuat edukasi digital safety bagi pelajar.
Psikolog anak, Ratna Dewi, mengatakan bahwa kasus seperti ini sering terjadi karena anak remaja mengalami tekanan emosional atau rasa ingin tahu yang tinggi terhadap dunia luar. “Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak adalah kunci pencegahan. Ketika anak merasa aman untuk bercerita, risiko seperti ini bisa ditekan,” ujarnya.
Penutup: Harapan untuk Akhir yang Bahagia
Pencarian Maria Gabriella masih terus dilakukan. Pihak kepolisian memastikan akan bekerja maksimal untuk menemukan siswi SMA tersebut dalam kondisi selamat. Kabar terakhir yang menunjukkan sinyal ponselnya aktif di daerah Manggarai menjadi titik terang di tengah kekhawatiran keluarga.
Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa keamanan anak dan remaja adalah tanggung jawab bersama. Perhatian, komunikasi, dan edukasi digital menjadi benteng utama agar generasi muda tidak mudah tersesat atau terpengaruh hal negatif dari luar lingkungan mereka.
Keluarga besar Maria, teman-teman sekolah, dan masyarakat luas kini menunggu satu hal — kabar gembira tentang kembalinya Maria Gabriella ke rumah dalam keadaan sehat dan selamat.

Cek Juga Artikel Dari Platform radarbandung.web.id
