Isu Penutupan Koperasi Ramai Dibicarakan
Isu mengenai penutupan Koperasi Merah Putih (KMP) Sukamaju di Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, belakangan ramai diperbincangkan di tengah masyarakat. Kabar tersebut menimbulkan kekhawatiran, terutama di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang selama ini menggantungkan pasokan bahan baku dan kebutuhan usahanya pada koperasi tersebut.
Menanggapi isu yang beredar, Ketua KMP Sukamaju, Andri, dengan tegas membantah kabar bahwa koperasi telah berhenti beroperasi. Ia menegaskan bahwa KMP Sukamaju masih berjalan sebagaimana mestinya, hanya saja untuk sementara waktu menghentikan layanan penjualan.
“KMP Sukamaju bukan tutup, tetapi sementara off penjualan karena pendanaan saat ini diambil alih oleh Agrinas,” ujar Andri, Rabu (17/12/2025).
Menurutnya, informasi yang menyebut koperasi tutup sepenuhnya tidak sesuai dengan kondisi di lapangan dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
Penjualan Dihentikan Sementara karena Skema Pendanaan
Andri menjelaskan bahwa penghentian layanan penjualan bersifat sementara dan berkaitan dengan mekanisme pendanaan koperasi. Saat ini, skema pendanaan yang sebelumnya dikelola oleh KMP Sukamaju tengah dialihkan dan ditangani oleh Agrinas sebagai mitra pendukung.
Proses pengalihan ini, kata Andri, membutuhkan penyesuaian administrasi dan operasional, sehingga koperasi memilih untuk menghentikan sementara aktivitas penjualan agar tata kelola tetap berjalan tertib dan sesuai ketentuan.
Langkah tersebut diambil untuk menjaga keberlangsungan koperasi dalam jangka panjang, bukan sebagai tanda melemahnya kinerja atau berhentinya aktivitas usaha.
Peran Strategis KMP bagi UMKM Tahu dan Tempe
KMP Sukamaju selama ini memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian lokal, khususnya bagi pelaku UMKM produsen tahu dan tempe di wilayah Binjai Barat. Andri menyebut, keberadaan koperasi menjadi penopang utama rantai pasok bahan baku, terutama kacang kedelai.
Saat ini, tercatat terdapat 42 pabrik tahu dan 8 pabrik tempe yang bergantung pada kelancaran distribusi bahan baku. Perputaran ekonomi dari sektor ini diperkirakan mencapai Rp2,5 miliar, angka yang menunjukkan betapa strategisnya posisi KMP Sukamaju dalam ekosistem usaha lokal.
“Dengan adanya KMP Sukamaju, para pelaku UMKM diharapkan dapat memperoleh bahan baku kacang kedelai dengan harga yang sesuai serta ketersediaan stok yang terjamin,” kata Andri.
Ia menilai, koperasi bukan hanya berfungsi sebagai tempat jual beli, tetapi juga sebagai instrumen stabilisasi harga dan pasokan bagi pelaku usaha kecil.
Kerja Sama dengan BUMN Lewat Sistem Konsinyasi
Selain mendukung UMKM, KMP Sukamaju juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pola kerja sama yang diterapkan adalah sistem konsinyasi, di mana pasokan barang disediakan terlebih dahulu oleh mitra untuk kemudian dijual melalui koperasi.
Barang-barang yang disalurkan melalui skema tersebut mencakup kebutuhan pokok seperti sembako, LPG, serta kebutuhan harian lainnya. Sistem ini dinilai membantu koperasi tetap menjalankan fungsi pelayanan kepada anggota dan masyarakat, meskipun menghadapi keterbatasan modal.
“Keberadaan KMP ini diharapkan dapat mempermudah para pelaku UMKM dalam memenuhi kebutuhan usahanya,” ujar Andri.
Kerja sama lintas sektor tersebut juga menjadi bagian dari strategi koperasi untuk memperluas jaringan dan memperkuat daya saing di tengah dinamika ekonomi.
Optimisme Meski Penjualan Sementara Dihentikan
Meski layanan penjualan saat ini dihentikan sementara, pengurus KMP Sukamaju tetap optimistis terhadap masa depan koperasi. Andri menegaskan bahwa langkah ini justru menjadi bagian dari proses pembenahan agar koperasi dapat beroperasi lebih optimal ke depan.
Ia juga memastikan bahwa komunikasi dengan anggota koperasi dan mitra usaha tetap berjalan. Pengurus berupaya menjaga kepercayaan anggota agar tidak terpengaruh oleh isu yang tidak akurat.
Menurut Andri, transparansi menjadi kunci utama agar masyarakat memahami bahwa kebijakan yang diambil bersifat sementara dan bertujuan memperkuat fondasi koperasi.
Rencana Pembangunan Gedung Koperasi Baru
Sebagai bagian dari pengembangan jangka menengah, KMP Sukamaju juga telah menyiapkan lahan untuk pembangunan gedung koperasi yang baru. Fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas layanan serta kenyamanan anggota dan mitra usaha.
Setelah pembangunan gedung rampung dan seluruh proses pendanaan kembali stabil, layanan penjualan akan kembali dibuka untuk umum. Hal ini sekaligus menandai dimulainya kembali aktivitas operasional koperasi secara penuh.
“Kami sudah menyiapkan lahannya. Setelah bangunan baru selesai, penjualan akan kembali kami operasikan,” ucap Andri.
Pembangunan gedung baru tersebut diharapkan dapat menjadi simbol kebangkitan dan penguatan peran koperasi di tingkat lokal.
Menjaga Kepercayaan Publik dan Anggota
Isu penutupan koperasi menjadi pelajaran penting tentang pentingnya komunikasi yang jelas antara pengelola dan masyarakat. Andri berharap, klarifikasi yang disampaikan dapat meredam kekhawatiran sekaligus mengembalikan kepercayaan publik terhadap KMP Sukamaju.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak mudah percaya pada kabar yang belum terkonfirmasi, serta mendorong dialog langsung dengan pengurus koperasi jika terdapat pertanyaan atau keraguan.
Kepercayaan anggota, menurutnya, merupakan modal sosial yang sangat berharga bagi keberlangsungan koperasi.
Koperasi sebagai Pilar Ekonomi Lokal
Keberadaan KMP Sukamaju mencerminkan peran koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan. Di tengah tantangan ekonomi dan fluktuasi harga bahan baku, koperasi hadir sebagai wadah kolektif yang melindungi kepentingan usaha kecil.
Dengan dukungan mitra, pengelolaan yang transparan, serta komitmen pengurus, KMP Sukamaju diharapkan dapat kembali menjalankan layanan penjualan dan memperluas kontribusinya bagi perekonomian Binjai Barat.
Kesimpulan: Bukan Tutup, Tapi Berbenah
Isu penutupan KMP Sukamaju dipastikan tidak benar. Koperasi hanya menghentikan sementara layanan penjualan sebagai bagian dari penyesuaian pendanaan yang kini dikelola Agrinas. Di balik kebijakan tersebut, pengurus tetap berkomitmen memperkuat peran koperasi bagi UMKM dan masyarakat.
Dengan rencana pembangunan gedung baru serta keberlanjutan kerja sama lintas sektor, KMP Sukamaju optimistis dapat kembali beroperasi penuh dan menjadi motor penggerak ekonomi lokal di masa mendatang.
Baca Juga : Galungan dan Kuningan Angkat Penjualan Ritel Bali
Jangan Lewatkan Info Penting Dari : updatecepat

