Sinergi Lintas Sektor Jaga Daya Beli Ojol
Perum Bulog bersinergi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) menggelar program Penjualan Pangan Murah yang menyasar 1.000 pengemudi ojek online. Kegiatan perdana ini berlangsung di Gudang Bulog Sangiang Periuk, Kota Tangerang, Kamis (18/12/2025), sebagai upaya konkret menjaga daya beli masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Program ini turut melibatkan mitra swasta, yakni Goto dan Grab, sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor antara pemerintah dan pelaku industri digital. Melalui skema subsidi, para pengemudi ojek online dapat memperoleh paket pangan pokok dengan harga jauh lebih terjangkau, bahkan sebagian penerima mendapatkannya secara gratis.
Langkah ini dinilai strategis mengingat pengemudi ojek online merupakan kelompok pekerja harian yang sangat sensitif terhadap fluktuasi harga kebutuhan pokok, khususnya di momen akhir tahun yang kerap diiringi peningkatan konsumsi.
Paket Pangan Disubsidi hingga Hampir 50 Persen
Dalam kegiatan tersebut, setiap pengemudi ojek online memperoleh satu paket pangan yang berisi beras premium 5 kilogram, gula pasir 1 kilogram, tepung terigu 1 kilogram, serta minyak goreng 1 liter. Paket tersebut memiliki nilai pasar sekitar Rp190.000.
Namun, berkat dukungan subsidi dari Kemenko Pangan serta kolaborasi dengan Goto dan Grab, paket pangan tersebut dapat ditebus hanya dengan Rp100.000. Artinya, penerima mendapatkan potongan harga hampir 50 persen dari nilai normal.
Skema subsidi ini dirancang untuk memastikan bahwa bantuan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh kelompok sasaran, tanpa mengganggu stabilitas harga pasar secara umum.
Bulog: Bentuk Kepedulian untuk Kelompok Rentan
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat, khususnya kelompok ekonomi rentan seperti mitra pengemudi ojek online.
“Jadi teman-teman media, ini program yang kita sinergikan. Selain Bulog, di sini juga ada Kemenko Pangan, serta teman-teman dari Grab dan Goto,” ujar Rizal dalam keterangannya.
Ia menegaskan bahwa Bulog sebagai badan usaha milik negara di sektor pangan memiliki tanggung jawab tidak hanya menjaga ketersediaan stok, tetapi juga memastikan akses masyarakat terhadap pangan dengan harga yang wajar.
Menurut Rizal, menjelang Nataru biasanya terjadi peningkatan permintaan bahan pangan, yang berpotensi mendorong kenaikan harga. Oleh karena itu, intervensi melalui program pangan murah dinilai penting untuk menjaga daya beli masyarakat.
Program Berlanjut hingga Ramadan dan Lebaran
Rizal menambahkan bahwa Bulog berkomitmen untuk terus mendukung program-program serupa ke depannya. Tidak hanya terbatas pada momen Natal dan Tahun Baru, intervensi pangan juga akan dilakukan menjelang Ramadan dan Idulfitri.
“Sehingga, masyarakat tetap dapat mengakses pangan dengan harga yang wajar dan stabil,” kata Rizal.
Ia menilai keberlanjutan program ini penting untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah, di tengah dinamika ekonomi dan potensi tekanan inflasi pangan.
Kemenko Pangan: Apresiasi untuk Ujung Tombak Distribusi
Di lokasi yang sama, Deputi Bidang Koordinasi dan Tata Niaga dan Distribusi Pangan Kemenko Pangan, Tatang Yuliono, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif khusus dari Kemenko Pangan sebagai bentuk apresiasi kepada para mitra pengemudi ojek online.
Menurut Tatang, pengemudi ojek online memiliki peran strategis sebagai ujung tombak distribusi pangan, khususnya di era digital. Melalui layanan pesan antar, para pengemudi membantu memastikan bahan pangan dapat menjangkau masyarakat secara cepat dan efisien.
“Kegiatan ini menyasar para mitra ojek online sebagai ujung tombak pangan. Hari ini kita laksanakan untuk 1.000 driver, dan akan dilanjutkan ke beberapa kota lainnya,” ujar Tatang.
Ia menegaskan bahwa tujuan program ini bukan sekadar bantuan sosial, melainkan bentuk pengakuan atas kontribusi para pengemudi dalam menjaga kelancaran distribusi pangan nasional.
Ekspansi Program ke Berbagai Daerah
Setelah pelaksanaan perdana di Kota Tangerang, Kemenko Pangan dan Bulog telah menyiapkan agenda lanjutan untuk memperluas jangkauan program. Kota Semarang menjadi tujuan berikutnya, sebelum program serupa digelar di daerah-daerah lain.
“Besok akan kita lanjut di Semarang. Dan akan lanjut di kota lain untuk menyentuh seluruh ujung tombak pangan Indonesia,” kata Tatang.
Ekspansi ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak mitra pengemudi Gojek dan Grab di berbagai wilayah, sekaligus memperkuat dampak program dalam menjaga stabilitas pangan nasional.
Kolaborasi Pemerintah dan Platform Digital
Keterlibatan Goto dan Grab dalam program ini menunjukkan semakin eratnya kolaborasi antara pemerintah dan platform digital dalam menjawab tantangan sosial ekonomi. Dukungan dari sektor swasta memungkinkan program berjalan lebih efektif, baik dari sisi pendanaan subsidi maupun pendataan penerima manfaat.
Kolaborasi semacam ini dinilai penting di tengah perubahan struktur ekonomi, di mana pekerja sektor informal berbasis digital menjadi bagian signifikan dari angkatan kerja nasional.
Dengan pendekatan kolaboratif, pemerintah dapat menjangkau kelompok sasaran secara lebih tepat, sementara platform digital dapat berkontribusi langsung dalam program tanggung jawab sosial.
Menjaga Stabilitas Pangan Jelang Akhir Tahun
Program Penjualan Pangan Murah ini menjadi salah satu instrumen pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan dan daya beli masyarakat menjelang akhir tahun. Intervensi semacam ini diharapkan mampu meredam dampak kenaikan harga bahan pokok yang kerap terjadi pada periode libur panjang.
Selain membantu pengemudi ojek online, program ini juga memberi sinyal kuat bahwa pemerintah hadir secara aktif dalam menjaga kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok pekerja informal.
Kesimpulan
Sinergi antara Bulog, Kemenko Pangan, dan mitra swasta seperti Goto dan Grab dalam program Penjualan Pangan Murah menunjukkan pendekatan kolaboratif yang semakin relevan dalam kebijakan pangan nasional. Dengan menyasar 1.000 pengemudi ojek online pada tahap awal dan berencana memperluas ke berbagai kota, program ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi kelompok pekerja rentan.
Di tengah tantangan ekonomi dan potensi tekanan inflasi pangan, langkah ini menjadi bentuk konkret kehadiran negara dalam memastikan pangan tetap terjangkau, stabil, dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Baca Juga : Prabowo Tegaskan Kendali Pemerintah atas Bencana di Sumatera, Status Nasional Dinilai Belum Perlu
Jangan Lewatkan Info Penting Dari : lagupopuler

