festajunina.site PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus mempertegas perannya sebagai institusi yang peduli terhadap keberlanjutan sosial. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas. Kelompok ini seringkali menghadapi hambatan dalam memperoleh pekerjaan yang layak dan akses ke peluang ekonomi, sehingga dukungan dari lembaga keuangan menjadi sangat penting.
BNI melalui berbagai program CSR berusaha menciptakan ruang yang lebih inklusif bagi para pelaku usaha disabilitas. Pemberdayaan ini tidak hanya dimaknai sebagai bantuan sesaat, tetapi sebagai rangkaian upaya jangka panjang untuk membangun kemandirian ekonomi yang nyata.
Bantuan Mesin Briket untuk Komunitas Difabel Mandiri
Salah satu bentuk dukungan terbaru BNI diberikan kepada Komunitas Difabel Mandiri yang berada di Pasar Banjardowo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Komunitas ini sudah lama menjalankan usaha produksi briket, namun masih bergantung pada peralatan sederhana yang membatasi kapasitas produksi.
Melihat potensi yang dapat dikembangkan, BNI menyalurkan bantuan mesin produksi briket sebagai dukungan awal bagi peningkatan kualitas dan kuantitas produksi. Mesin tersebut diharapkan dapat membantu anggota komunitas yang hidup dengan keterbatasan fisik namun memiliki semangat usaha yang tinggi untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menegaskan bahwa pemberian tersebut merupakan wujud nyata komitmen BNI dalam memperluas akses pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas.
Ia menjelaskan bahwa selama ini komunitas tersebut hanya mampu memproduksi dalam jumlah sangat terbatas. Begitu pula pemasaran produk, yang masih bergantung pada pasar lokal tanpa dukungan alat memadai. Dengan adanya mesin baru, mereka memiliki kesempatan lebih besar untuk berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Dorong Pencapaian SDGs
Program yang dijalankan BNI tidak hanya berorientasi pada peningkatan ekonomi, namun juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama:
- Tujuan ke-8: Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi
- Tujuan ke-10: Mengurangi kesenjangan
Melalui peningkatan kapasitas usaha disabilitas, BNI ingin membantu memastikan bahwa kelompok rentan dapat memperoleh kesempatan yang setara dalam kegiatan ekonomi.
Kolaborasi dalam Program UMKM Disabilitas
Selain dukungan di Semarang, BNI juga aktif berkontribusi pada Program UMKM Disabilitas yang dijalankan Yayasan Jakarta Plus Center bekerja sama dengan Kementerian Sosial RI. Pelaksanaan program dilakukan melalui pelatihan di lingkungan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.
Program ini memberikan berbagai dukungan yang menyentuh kebutuhan langsung para pelaku usaha disabilitas, antara lain:
- Peralatan kerja untuk 10 UMKM disabilitas
- Booth portabel untuk kegiatan pameran
- Fasilitas pemasaran di area Car Free Day
- Pendampingan pengelolaan media sosial
- Penyediaan furnitur toko untuk tampilan usaha lebih profesional
- Pembuatan alat bantu yang mendukung aktivitas difabel dalam bekerja
Fasilitas tersebut dirancang bukan hanya untuk memulai usaha, tetapi juga untuk memastikan usaha tersebut dapat tumbuh, terstruktur, dan berkelanjutan.
Akses Usaha yang Lebih Luas
BNI memahami bahwa kendala utama yang sering dihadapi pelaku usaha difabel adalah akses. Mulai dari akses permodalan, sarana produksi, hingga akses ke pasar yang lebih luas. Dengan menyediakan dukungan peralatan, pembekalan manajemen bisnis, serta pemasaran, BNI ingin membuka jalan agar para pelaku UMKM disabilitas dapat bersaing dengan pelaku usaha lain.
Pendekatan yang dilakukan bukan hanya memberikan bantuan barang, tetapi juga memberikan pendampingan. Pendekatan ini diyakini lebih efektif dalam menumbuhkan kepercayaan diri pelaku usaha disabilitas, serta memperkuat ketahanan usaha di tengah persaingan ekonomi.
Inklusivitas sebagai Prinsip Utama
Program pemberdayaan yang dijalankan BNI menunjukkan bahwa inklusivitas bukan sekadar slogan. Penyandang disabilitas memiliki kemampuan dan potensi besar, hanya membutuhkan ruang untuk berkembang dan kesempatan yang adil.
Okki menegaskan bahwa pemberdayaan ekonomi inklusif merupakan bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan. BNI ingin menjadi bagian dari solusi sosial yang mendorong disabilitas untuk mengambil peran lebih besar dalam pembangunan ekonomi nasional.
Mendorong Kemandirian dan Ketahanan Sosial
Rangkaian inisiatif BNI diarahkan untuk menciptakan lingkungan usaha yang mendukung kemandirian komunitas disabilitas. BNI meyakini bahwa keberhasilan kelompok rentan dalam membangun usaha bukan hanya mengurangi kesenjangan sosial, tetapi juga menumbuhkan ketahanan masyarakat yang lebih solid.
Dengan semakin banyaknya UMKM disabilitas yang mampu bertahan dan berkembang, maka peluang kerja di dalam komunitas tersebut ikut tercipta. Pada akhirnya, usaha kecil yang dibangun dapat menjadi sumber penghidupan jangka panjang dan memberikan kontribusi bagi ekonomi daerah.
Kesimpulan
Dukungan BNI terhadap kelompok disabilitas menjadi bukti bahwa pemberdayaan masyarakat harus dilakukan menyeluruh dan merata. Bantuan yang diberikan kepada Komunitas Difabel Mandiri di Semarang serta program kolaborasi di Jakarta menunjukkan komitmen kuat untuk membangun ekosistem UMKM inklusif dan berkelanjutan.
BNI berharap setiap penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh penghasilan, mengembangkan keterampilan, serta berperan dalam dunia usaha. Upaya ini bukan hanya kepedulian sosial, tetapi langkah nyata mencapai ekonomi yang lebih adil dan inklusif di Indonesia.

Cek Juga Artikel Dari Platform 1reservoir.com
