festajunina.site Acara Reuni 212 kembali direncanakan berlangsung di kawasan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Momentum tahunan ini biasanya dihadiri ribuan peserta dari berbagai daerah yang datang untuk mengikuti rangkaian kegiatan doa bersama, tausiah, dan silaturahmi akbar. Panitia penyelenggara kembali menegaskan bahwa kegiatan ini bersifat terbuka untuk umum dan mengundang berbagai tokoh masyarakat untuk hadir.
Tahun ini, Reuni 212 kembali menarik perhatian publik karena beberapa pejabat pemerintah daerah dikabarkan masuk dalam daftar undangan resmi. Kehadiran pejabat tersebut dinilai menjadi bentuk penghormatan panitia sekaligus upaya menjaga komunikasi yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat yang hadir.
Rano Karno Akui Mendapat Undangan Resmi
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengonfirmasi bahwa dirinya mendapatkan undangan untuk menghadiri acara Reuni 212. Ia menyampaikan hal tersebut kepada awak media ketika ditemui dalam agenda di Jakarta Barat. Menurut Rano, undangan dari panitia merupakan bentuk ajakan untuk bersilaturahmi dalam suasana kebersamaan.
Rano juga membuka kemungkinan untuk menghadiri acara tersebut. Ia memberikan sinyal positif bahwa ia siap hadir jika agenda pemerintah memungkinkan. Menurutnya, kehadiran pejabat dalam kegiatan masyarakat merupakan bagian dari tanggung jawab untuk menjaga hubungan harmonis antara pemerintah dan warga.
Gubernur Pramono Anung Juga Masuk Dalam Daftar Undangan
Selain Rano, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga disebut ikut diundang panitia Reuni 212. Meskipun belum ada pernyataan langsung dari Pramono, Rano memastikan bahwa undangan tersebut memang ditujukan untuk kedua pimpinan daerah. Hal ini menunjukkan bahwa panitia penyelenggara ingin memberikan ruang dialog dan keharmonisan antara pemerintah daerah dan masyarakat berbagai kelompok.
Keterlibatan pejabat pemerintah dalam acara besar seperti ini kerap dilihat publik sebagai tanda bahwa negara hadir dalam setiap kegiatan masyarakat. Kehadiran pejabat tidak selalu berarti dukungan politik, namun lebih pada bentuk penghormatan kepada warga yang ingin menjalankan kegiatan secara damai.
Reuni 212 sebagai Ruang Silaturahmi Nasional
Sejak pertama kali digelar, Reuni 212 selalu dihadiri peserta dari berbagai provinsi. Kegiatan ini bermula dari momentum aksi besar yang terjadi beberapa tahun lalu, dan kini berkembang menjadi acara religius tahunan. Meskipun sering kali mengundang perdebatan di ruang publik, kegiatan ini tetap berjalan dengan suasana tertib dan damai.
Bagi banyak peserta, Reuni 212 merupakan ajang memperkuat ukhuwah Islamiyah. Selain doa bersama, acara ini biasanya diisi ceramah dari ulama, pembacaan ayat suci, dan orasi kebangsaan. Tidak sedikit pula peserta yang menganggap kegiatan ini sebagai perjalanan spiritual yang harus dihadiri setiap tahun.
Pemerintah DKI Menjaga Netralitas
Rano menegaskan bahwa pemerintah DKI Jakarta akan tetap menjaga netralitas dan memberikan pelayanan terbaik bagi siapa pun yang menyelenggarakan kegiatan di ruang publik. Menurutnya, penggunaan kawasan Monas atau fasilitas ruang terbuka lainnya harus tetap mengikuti aturan, terutama dalam hal keamanan, kebersihan, dan tata tertib.
Ia menyampaikan bahwa aparat pemerintah daerah, termasuk petugas Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kebersihan, biasanya turut dilibatkan untuk memastikan acara berjalan aman. Pemerintah juga harus memastikan tidak ada gangguan terhadap aktivitas publik lainnya di sekitar kawasan Monas.
Persiapan Pengamanan dan Rekayasa Lalu Lintas
Kegiatan besar seperti Reuni 212 biasanya melibatkan pengamanan ketat. Polri dan TNI turut mempersiapkan rekayasa lalu lintas, pengaturan kerumunan, dan langkah antisipasi kemungkinan situasi darurat. Penyelenggara juga diwajibkan untuk berkoordinasi dengan berbagai unsur keamanan agar acara dapat berjalan kondusif.
Pengalaman tahun–tahun sebelumnya menunjukkan bahwa rekayasa lalu lintas menjadi aspek penting untuk menjaga kelancaran mobilitas di kawasan Jakarta Pusat. Pemerintah dan aparat keamanan biasanya melakukan penutupan jalan sementara, pengalihan arus, serta menyediakan area parkir khusus.
Harapan Akan Suasana Damai dan Kondusif
Rano Karno menegaskan harapannya agar kegiatan Reuni 212 berlangsung aman dan tertib. Ia juga meminta agar seluruh peserta menjaga etika dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu ketertiban umum. Menurutnya, setiap warga negara memiliki hak untuk berkumpul dan menyampaikan aspirasi selama dilakukan dalam koridor hukum.
Pemerintah juga berharap acara tersebut menjadi ajang positif bagi masyarakat. Reuni 212 dipandang dapat menjadi ruang silaturahmi yang menguatkan nilai persatuan dan kebangsaan, selama kegiatan berlangsung tanpa gesekan politik dan tetap fokus pada nilai spiritual.
Pesan Rano Karno kepada Peserta
Di akhir pernyataannya, Rano menyampaikan imbauan agar peserta dapat menjaga ketertiban, kebersihan, serta menghormati aturan selama acara berlangsung. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagaimana masyarakat dapat berkumpul dalam jumlah besar tanpa menimbulkan kericuhan, sehingga Monas tetap menjadi ruang publik yang aman bagi semua kalangan.
Dengan adanya undangan kepada dirinya dan Gubernur Pramono Anung, Rano berharap komunikasi antara pemerintah daerah dan panitia dapat terus terjaga. Menurutnya, kerja sama antara penyelenggara dan pemerintah adalah kunci utama agar Reuni 212 dapat berjalan lancar dan damai.

Cek Juga Artikel Dari Platform kalbarnews.web.id
