festajunina.site Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang memperkirakan sebagian besar wilayah di Provinsi Jawa Tengah akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sepanjang hari. Peringatan ini dikeluarkan untuk mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan air, hingga tanah longsor di wilayah pegunungan.
Menurut prakirawan BMKG Ahmad Yani Semarang, Farita Rachmawati, kondisi cuaca pagi hari diprediksi relatif cerah hingga berawan. Namun, memasuki siang hingga malam hari, potensi hujan akan meningkat cukup signifikan, terutama di wilayah tengah dan selatan Jawa Tengah.
“Pagi hari umumnya cerah berawan, namun pada siang hingga malam berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang di beberapa wilayah,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Potensi Hujan Lebat di Beberapa Daerah
BMKG menyebutkan bahwa wilayah Banjarnegara, Wonosobo, Boyolali, Temanggung, dan sekitarnya menjadi kawasan yang paling berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat dan angin kencang. Kondisi serupa juga berpeluang terjadi di sebagian wilayah Solo Raya, daerah dataran tinggi Jawa Tengah bagian selatan, serta kawasan pesisir timur.
Menurut BMKG, kondisi atmosfer di atas Jawa Tengah menunjukkan adanya pertemuan massa udara atau konvergensi yang memicu pertumbuhan awan hujan dengan cepat. Selain itu, suhu permukaan laut di perairan utara Jawa juga cenderung hangat, yang berpotensi meningkatkan suplai uap air di atmosfer.
“Kombinasi antara konvergensi dan kelembapan tinggi ini menyebabkan hujan lebat bisa terjadi secara tiba-tiba di beberapa daerah,” jelas Farita.
Kondisi Cuaca di Wilayah Lain
Sementara itu, untuk kawasan pesisir seperti Tegal, Pekalongan, dan Semarang, potensi hujan masih dalam kategori ringan hingga sedang. Hujan lokal diperkirakan turun menjelang malam hari dan dapat berlangsung dalam durasi singkat.
Wilayah selatan seperti Cilacap, Kebumen, dan Purwokerto juga berpotensi mengalami hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. Sementara daerah pegunungan tengah seperti Magelang dan Temanggung diminta waspada terhadap kemungkinan longsor akibat curah hujan yang cukup deras.
Di sisi lain, untuk wilayah pantura seperti Pati, Rembang, dan Jepara, BMKG memprediksi cuaca relatif lebih stabil. Namun, tetap ada kemungkinan hujan ringan yang bersifat lokal, terutama menjelang malam.
Imbauan BMKG untuk Warga Jawa Tengah
BMKG meminta masyarakat agar tidak menganggap remeh potensi hujan lebat, terutama bagi warga yang tinggal di daerah dengan topografi curam dan rawan longsor. Farita juga mengingatkan agar aktivitas di luar ruangan dikurangi ketika hujan deras disertai petir terjadi.
Selain itu, BMKG menyarankan agar masyarakat memantau perkembangan prakiraan cuaca terkini melalui aplikasi Info BMKG atau kanal media sosial resmi mereka. Informasi ini penting agar masyarakat dapat mengambil langkah antisipatif dengan cepat.
“Warga diimbau untuk selalu memantau informasi terbaru dari BMKG dan segera mencari tempat aman jika terjadi hujan disertai petir,” tambahnya.
Dampak Potensial Terhadap Aktivitas Masyarakat
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat mengganggu aktivitas transportasi darat dan udara. Sejumlah jalur pegunungan yang menghubungkan kota-kota di Jawa Tengah diperkirakan mengalami penurunan jarak pandang.
Untuk wilayah perkotaan seperti Semarang dan Solo, potensi genangan air juga meningkat, terutama di kawasan dengan sistem drainase yang belum optimal. Masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan diimbau untuk mempersiapkan perlengkapan pelindung seperti jas hujan atau payung.
Selain itu, pengendara kendaraan bermotor diminta berhati-hati karena jalan licin dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Peringatan Dini Banjir dan Tanah Longsor
Khusus untuk daerah seperti Banjarnegara dan Wonosobo, BMKG mengingatkan potensi tanah longsor akibat curah hujan tinggi yang terjadi terus-menerus. Pemerintah daerah diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dengan menyiagakan tim tanggap darurat.
Selain longsor, potensi banjir bandang juga dapat muncul di wilayah dengan kontur lembah dan sistem aliran sungai yang sempit. BMKG menegaskan pentingnya tindakan pencegahan seperti pembersihan saluran air dan tidak membuang sampah ke sungai.
“Pemerintah daerah diharapkan dapat mengaktifkan pos pantau banjir di wilayah rawan dan meningkatkan komunikasi dengan masyarakat sekitar sungai,” kata Farita.
Langkah Antisipasi yang Dapat Dilakukan
BMKG memberikan sejumlah rekomendasi agar masyarakat bisa menghadapi kondisi cuaca ekstrem dengan aman. Beberapa di antaranya adalah:
- Menghindari berteduh di bawah pohon saat hujan deras disertai petir.
- Tidak berkendara di daerah dengan jarak pandang terbatas.
- Menjauh dari aliran sungai ketika debit air meningkat.
- Menyimpan nomor darurat atau layanan tanggap bencana daerah setempat.
Selain itu, masyarakat diminta memastikan peralatan listrik di rumah dalam kondisi aman untuk mencegah risiko korsleting akibat kebocoran air.
Kesimpulan: Siaga Hujan Lebat di Jateng
Secara keseluruhan, cuaca di Jawa Tengah hari ini cenderung didominasi oleh potensi hujan sedang hingga lebat di berbagai wilayah. Daerah yang perlu waspada meliputi Banjarnegara, Boyolali, Wonosobo, Temanggung, dan sekitarnya.
BMKG mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk tetap tenang namun siaga menghadapi potensi cuaca ekstrem. Dengan memantau informasi resmi dan menjaga kebersihan lingkungan, risiko bencana hidrometeorologi dapat diminimalkan.
Musim hujan kali ini menuntut semua pihak, baik pemerintah maupun warga, untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan. Alam memang tak bisa dikendalikan, tapi kewaspadaan bersama bisa membuat masyarakat lebih tangguh menghadapi perubahan cuaca yang semakin dinamis.

Cek Juga Artikel Dari Platform radarbandung.web.id
