festajunina.site Pemerintah Kabupaten Pasuruan memberi perhatian khusus bagi dunia pesantren. Dalam momentum Hari Santri Nasional, Pemkab resmi membentuk Dewan Pesantren Kabupaten Pasuruan, sebuah lembaga yang berperan menghubungkan pemerintah dengan pesantren di bidang pendidikan, dakwah, dan ekonomi umat.
Dikukuhkan oleh Wakil Bupati Pasuruan
Pengukuhan dilaksanakan di Auditorium Mpu Sindok, Kompleks Kantor Bupati Pasuruan. Acara itu dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, yang akrab disapa Gus Shobih.
Ia menjelaskan bahwa pembentukan Dewan Pesantren menjadi langkah penting dalam memperkuat posisi pesantren di sistem pendidikan nasional. Selama ini, kata dia, peran pesantren belum terwadahi secara formal dalam kebijakan daerah.
“Dewan Pesantren ini adalah jembatan antara pemerintah dan pesantren. Lembaga ini memastikan kegiatan pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan pesantren bisa berjalan searah dengan program pemerintah,” ujarnya.
Gus Shobih menambahkan, dukungan pemerintah bukan sekadar formalitas. Ia menilai bahwa pesantren adalah bagian penting dalam membangun karakter dan kesejahteraan masyarakat.
Struktur dan Komposisi Pengurus
Dalam kepengurusan masa bakti lima tahun ke depan, KH Tantowie Abdullah Siradj dari Pondok Pesantren Sidogiri terpilih sebagai ketua. Ia dibantu oleh Dr Akhmad Fauzi Hamzah sebagai wakil ketua, Dr Mokhammad Ainul Yakin sebagai sekretaris, serta Mochammad Fahmin Nabil sebagai bendahara.
Adapun tiga anggota dewan lainnya adalah M. Faidlus Syukri, Mokhammad Rofiq, dan Nur Khotib. Susunan ini mewakili berbagai pesantren di Pasuruan agar programnya bisa merata dan inklusif.
Kado Istimewa untuk Dunia Pesantren
Dalam sambutannya, Gus Shobih menyebut pembentukan Dewan Pesantren sebagai kado istimewa bagi para santri dan kiai di Kabupaten Pasuruan. Ia mengaitkan hal itu dengan perjalanan panjang pesantren yang kini diakui dalam sistem pendidikan nasional.
Sebelumnya, keberadaan pesantren belum diatur secara khusus dalam undang-undang. Baru setelah lahirnya UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, lembaga pendidikan ini mendapat posisi legal dan strategis.
“Kalau pemerintah pusat menghadirkan Dirjen Kepesantrenan, maka Pemkab Pasuruan menghadirkan Dewan Pesantren. Ini langkah nyata untuk memperkuat pesantren di tingkat daerah,” ujar Gus Shobih dengan penuh semangat.
Menurutnya, pesantren telah lama berperan dalam mencetak generasi berakhlak dan berwawasan luas. Karena itu, Pemkab merasa perlu menghadirkan wadah resmi untuk mendukung perannya.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pesantren
Gus Shobih menjelaskan bahwa Dewan Pesantren memiliki sejumlah tugas strategis. Lembaga ini akan mendata seluruh pesantren, memantau kualitas pengajaran, serta mendorong kewirausahaan santri agar ekonomi pesantren semakin mandiri.
Selain itu, dewan juga akan bekerja sama dengan pemerintah untuk menekan angka anak tidak sekolah (ATS). Upaya ini diharapkan dapat membantu peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Pasuruan.
“Pusat kegiatan belajar masyarakat atau PKBM juga perlu hadir di lingkungan pesantren. Dewan akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mewujudkan hal ini,” jelasnya.
Di sisi lain, Gus Shobih menegaskan bahwa sinergi antara pesantren dan pemerintah harus terus dijaga. Ia berharap Dewan Pesantren menjadi contoh kolaborasi yang sehat antara pemerintah dan lembaga keagamaan.
Langkah Awal Dewan Pesantren
Ketua Dewan Pesantren, KH Tantowie Abdullah Siradj, mengaku siap menjalankan amanah baru ini. Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengadakan rapat koordinasi untuk menyusun program kerja.
Ia menyebut, fokus utama dewan bukan hanya pada pendidikan, tetapi juga pada penguatan ekonomi dan pengelolaan dana umat secara transparan.
“Dewan ini harus bisa menjawab kebutuhan masyarakat pesantren. Kami akan fokus pada peningkatan mutu pendidikan, kemandirian ekonomi, dan pembinaan santri,” ujarnya.
Menurutnya, kolaborasi dengan Pemkab Pasuruan menjadi langkah awal yang penting. “Kami tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan pemerintah sangat berarti agar pesantren semakin maju,” tambahnya.
Dukungan Penuh dari Pemerintah dan Tokoh Agama
Pemerintah Kabupaten Pasuruan memastikan akan memberi dukungan penuh kepada Dewan Pesantren. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Bagian Kesra Setda Pasuruan akan menjadi mitra utama dalam pelaksanaan program.
Tokoh pesantren di berbagai wilayah Pasuruan pun menyambut baik pembentukan lembaga ini. Mereka menilai, langkah ini menjadi bentuk nyata penghargaan pemerintah terhadap peran santri dan kiai.
“Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tetapi juga pusat pembentukan karakter dan ekonomi umat. Dewan ini sangat dibutuhkan,” ujar salah satu pengasuh pesantren di Bangil.
Selain itu, para ulama berharap agar dewan bisa menjadi sarana komunikasi antar-pesantren, sekaligus wadah bersama untuk memperjuangkan aspirasi lembaga pendidikan Islam.
Penutup: Kolaborasi untuk Membangun Umat
Pembentukan Dewan Pesantren Kabupaten Pasuruan menjadi momentum penting dalam sejarah dunia pendidikan Islam di daerah tersebut. Dengan sinergi kuat antara pemerintah dan pesantren, diharapkan tercipta model pembangunan berbasis nilai keagamaan dan kemasyarakatan.
Gus Shobih menutup sambutannya dengan pesan optimistis. “Pesantren harus tampil di depan, ikut membangun daerah, dan menjadi pusat inspirasi bagi masyarakat. Inilah saatnya kita buktikan bahwa santri mampu berperan besar dalam kemajuan bangsa,” ujarnya.
Dewan Pesantren kini diharapkan tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga motor perubahan yang membawa Kabupaten Pasuruan menjadi daerah yang religius, mandiri, dan berdaya saing tinggi.mandiri, dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Cek Juga Artikel Dari Platform otomotifmotorindo.org
